Features (10/11): Investasi Emas kian menjadi primadona. Dengan uang Rp10.000 pun seseorang bisa memulai menabung emas. Sisa uang belanja, sisa gaji, komisi hingga uang sisa lainnya dapat diinvestasikan dengan mudah dan aman.Emas menjadi banyak perbincangan perusahaan keuangan, dari sosialisasi kemudahan invest, hingga mengapa investasi ini tidak bias gender. “Tidak hanya ibu rumah tangga, Gen Z hingga Bapak Rumah Tangga” dapat berinvestasi dengan cara ini.
Ada banyak sekali jenis invest, dari reksadana, saham, trading hingga investasi berjangka. Tapi emas tetaplah komoditas yang sulit terabaikan. Ditengah gejolak ekonomi, inflasi akibat turunya mata uang, emas tidak terpengaruh juga turun, justru ia stabil dan cenderung naik, sehingga dapat dipakai sebagai pengaman simpanan keluarga.
Rosnaini Nasution, seorang Gen Z dan juga mahasiswa manajemen kuangan berujar “Emas memiliki resiko yang sangat rendah, ia begitu primadona bagi gen Z dalam mengelola keuangan saat ini, bahkan dia sangat multitasking dengan gadget.” Rosnaini Nasution adalah lulusan terbaik. Ia Bersama temannya lulus manajemen keuangan dengan nilai A oleh dosennya yang juga merupakan pakar keuangan dan perbankan. “mengelola keuangan bagi Gen Z harus menyesuaikan dengan cara berpikir Gen Z, sehingga Gen Z dapat mengelola keuangan dengan baik yang saat ini serba mobile dan digitalistik.”
Lain lagi dengan Suheri Marzono, mahasiswa yang pernah mendapatkan dana hibah dari Bank Indonesia ini, sangat yakin dengan investasi emas. “kami belajar manajemen keuangan dan studi kasus mengenai investasi, kami mempelajari investasi untuk menghindari praktik investasi bodong yang meresahkan.” “daripada jajan yang bikin uang ludes, mending belie mas untuk invest” ujarnya kepada media Teras Pasundan.
Riset juga mengungkap fakta bahwa 46% orang Indonesia berinvestasi emas. Selain ia juga merupakan proses edukasi mengenai manajemen keuangan, investasi ini memiliki tujuan yang tepat, konsisten dan keluarga yang supportif bagi Gen Z.Emas disebut tahan inflasi karena emas tidak terpengaruh dengan naik turunnya mata uang rupiah, bahkan ia cenderung stabil dan naik.
Emas disebut Safe haven karena dianggap sebagai asset yang relative aman, terutama saat terjadi gejolak ekonomi dan ketidakpastian pasar. Biasanya, Ketika pasar saham turun, inflasi tinggi, atau ketidaksabilan geopolitik, banyak orang beralih ke emas karena nilai emas cenderung stabil, emas selalu digunakan sebagai pelindung nilai (hedge) dan memberikan rasa aman bagi investor.
Emas juga digadang sebagai investasi yang likuid, ia mudah dicairkan karena punya pasar yang luas, dan diterima hampir dimana mana, baik toko emas, pegadaian, maupun ecommerce.Dalam situasi darurat atau kebutuhan mendadak, emas bisa dijual dengan cepat tanpa menunggu waktu yang lama, seperti halnya yang diperlukan dalam investasi property dan bisnis.
Jadi siapa takut berinvestasi emas? Yuk mulai dari sekarang. –
Halomoan Sirait –