Pada tanggal 23 Maret 2024, Desa Aek Botik di Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, digemparkan oleh banjir bandang yang menutupi beberapa kolam ikan milik warga. Haposan Parapat, salah satu pemilik lahan kolam ikan mas, mengungkapkan kekecewaannya atas minimnya perhatian dari pihak Pemerintah Kabupaten Taput terhadap bencana yang menyebabkan kerugian mencapai kurang lebih 70 juta rupiah.
Dampak dari banjir bandang tersebut dirasakan secara langsung oleh Haposan dan warga lainnya, dengan sekitar 3 kolam ikan mengalami kerugian besar akibat terendamnya air. Meskipun telah mengkoordinasikan dengan pihak desa, solusi yang diberikan hanya sebatas menggunakan cangkul untuk perbaikan kolam.
Haposan Parapat kemudian memohon bantuan kepada Dinas Perikanan terkait, untuk membantu dalam pemulihan kolam ikan dan memberikan bantuan bibit ikan agar warga dapat kembali memulai usaha perikanan mereka. Keinginan ini disampaikan sebagai langkah untuk memulihkan kondisi kolam ikan dan membangkitkan kembali potensi perikanan di Desa Aek Botik.