Scroll untuk baca artikel
Berita

Dewas dan Dirut BUMD Tuah Sekata Tinjau Ketersediaan Beras Penyalai di Kuala Kampar

124
×

Dewas dan Dirut BUMD Tuah Sekata Tinjau Ketersediaan Beras Penyalai di Kuala Kampar

Sebarkan artikel ini

PELALAWAN (SM) –Bandan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tuah Sekata melakukan kunjungan kerja memastikan ketersediaan beras Penyalai di Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (31/1/2023).

Kedatangan Direktur BUMD Tuah Sekata T. Efrisyah Putra dengan jajarannya disambut oleh para petani. Tak hanya, ikut Dewan Pengawas (Dewas) BUMD Tuah Sekata Dr. Denny Gunawan MM dalam memastikan ketersedia beras Penyalai.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Selain itu, Ketua JMSI Kabupaten Pelalawan Erik Suhenra S. I. Kom bersama tim juga ikut mengawasi dan memantau transparansi pengelolaan beras di Kuala Kampar.

Agenda diawali dengan diskusi antara Direktur BUMD Tuah Sekata dengan Dewan Pengawas dan para pemilik gudang gabah dan para petani. Kemudian dilanjutkan dengan meninjau potensi lahan gabah atau padi seluas lebih kurang 3 ribu hektar di Desa Sungai Solok.

“Kami terjun ke lapangan untuk melihat ketersediaan stok beras Penyalai di Kecamatan Kuala Kampar, kita ingin melihat langsung sebab beberapa pekan terakhir di Kecamatan Kuala Kampar mengalami banjir pasang yang cukup besar,” kata Direktur BUMD Tuah Sekata, Tengku Putra.

Disampaikannya, bahwa kedatangannya di beberapa ladang padi atau gudang beras salah satunya di Desa Sungai Solok ini untuk mengetahui ketersediaan sekaligus kondisi harga gabah yang ada.

“Hasil tinjauan yang kita lakukan hari ini di ladang petani yang berada di Desa Sungai Solok ini, ketersediaan gabah atau beras Penyalai cukup aman dari tahun sebelumnya. Itu yang kita dengar langsung dari pemilik gudang beras,” ujar Direktur BUMD Tuah Sekata.

Ditempat yang sama, salah satu pemilik gudang beras di Desa Sungai Solok Zulfadli mengatakan, untuk panen gabah tahun ini ditarget cukup meningkat dari panen tahun sebelumnya.

“Meskipun dilanda banjir tidak mengurangi kualitas hasil panen padi, hanya mengalami kendala dalam pemanenan yang terpaksa dengan cara manual dan susah untuk melakukan penjemuran gabah,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *